CLAUDIA HALIM
"Life is a stage and I was born to impress."
Nama | Claudia Halim |
Tempat, Tanggal Lahir | Jakarta, 29 September 1996 |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Kota Kediaman | Jakarta Selatan |
Bahasa yang Dikuasai | Indonesia, English, Mandarin, Kanton |
TB/BB | 170cm/48kg |
Golongan Darah | A rhe. + |
Pekerjaan | Aktris |
Affiliasi | MOVIECAPELLA |
Klaim Wajah | Red velvet's Joy |
Portofolio | Moviepedia, Scenes |

KEPRIBADIAN DAN DETAIL KARAKTERISASI
Claudia sempat menjalani hidup monotonnya dengan sebagaimana seorang anak perempuan harus lalui. Tidak begitu banyak yang hal menarik yang telah ia lalui seorang diri lantaran jalan hidupnya jauh lebih lurus dibanding kehidupan anak lain seusianya. Maka Claudia pun tidak pernah berbuat banyak; penurut, dan hanya sebatas anak baik-baik yang hanya mampu menahan diri untuk rasa penasarannya yang tanpa batas karena Claudia tidak pernah mendapat kesempatan dan saat yang tepat untuk terjun dari kotak nyamannya. Sampai seorang Johan memperkenalkannya pada dunia yang tak ia ketahui sebelumnya.
Bisa dikatakan bahwa apa yang Johan tunjukkan lambat laun mengubah kepribadian serta caranya memandang dunia. Claudia jadi lebih percaya diri, lebih berani, bahkan tak lagi berpikir dua kali untuk melakukan hal-hal menantang yang barangkali dicap kurang baik di mata awak media sebagai bagian dari publik figur. Tidak pernah ada secuil keraguan dalam diri Claudia untuk melakukan itu semua selama ada Johan di sisinya. Johan membuatnya merasa aman dan lama-kelamaan, Claudia mendapati dirinya sendiri kecanduan dengan eksistensi sang wira hingga ia penasaran akan segalanya tentang Johan juga segala hal yang dilakukannya.
Setiap Claudia ingin tahu lebih dan memuaskan rasa penasarannya, Johan akan selalu berada di sana untuk memberikannya jawaban dan pengetahuan baru yang selalu berhasil membuat Claudia kagum. Claudia mampu menyesuaikan fase dengan cepat dan menikmatinya sepenuh hati berkat Johan yang mengiringinya dengan hati-hati. Keterbukaan Johan yang cenderung santai untuk berbagi kepada Claudia membuat gadis ini lebih nyaman dan berakhir terus merasa penasaran akan hal-hal lain yang menyangkut Johan dan dunianya.
LATAR BELAKANG CERITA
1.
Bagi Claudia, Johan adalah seorang teman. Johan yang juga adalah seorang senior di sekolah menengahnya, membuat segalanya lebih mudah dan menyenangkan untuk Claudia. Johan mengajarinya teknik akting sebelum guru mengajarkannya di keesokan hari. Di waktu yang lain, ia mengajaknya pada kafe baru yang dibuka di dekat sekolah mereka sebelum kelas akting dimulai di sore hari. Proyek profesional pertamanya pun menjadi lebih bersahabat ketika Johan nyatanya terlibat dan pemuda itulah dengan siapa ia bisa bertukar pikiran.
Bagi Claudia, Johan adalah seorang teman baik, di atas tempat tidur dan di luar itu. Johan adalah orang yang mengajarkannya bagaimana menghabiskan malam mampu membantu mereka melepas penat sekaligus memperkanalkannya pada ekstasi ketika tubuhnya menggeliat liar di bawah tubuh pemuda yang menindihnya dan erangan lolos dari bibirnya. Pemuda itu adalah satu-satunya orang yang dengan siapa Claudia tahu ia bisa menjadi dirinya sendiri, tanpa sandiwara. Pemuda itu jugalah seseorang yang bisa menjadi pendengarnya, untuk hal-hal yang tidak pernah bisa ia ungkapkan pada orang lain.
Bagi Claudia, Johan adalah seorang sahabat. Mereka ada untuk satu sama lain, dalam situasi apapun. Bahkan, ketika keduanya yang masih merupakan pendatang baru di dunia hiburan diterpa dengan skandal video adegan dewasa, keduanya bekerja sama begitu baik untuk melindungi satu sama lain.
Tak ada pengakuan dan tak ada bantahan. Video yang sempat dihebohkan mirip dengan Claudia dan Johan pun kemudian hilang dimakan waktu. Jika Claudia sekarang ditanyai mengenai kebenaran video itu, ia hanya akan tersenyum dan menanyakan balik sang penanya bagaimana pendapatnya.
Pertama, benar ia dan Johan yang ada di dalam rekaman tersebut. Rekaman itu diambil secara diam-diam dengan kamera ponsel dan Claudia dan Johan masih terlalu muda saat itu; liar, dan menggilai tantangan layaknya keinginan hidup. Kedua, sampai hari ini pun, Claudia masih berpendapat mereka terlihat cukup memikat di dalam rekaman tersebut meskipun resolusi kamera saat itu membuat rekaman adegan mereka menjadi kabur.
Takut bahwa karir sang putri akan runtuh karena skandal, orang tuanya pun mengambil pilihan untuk mengirim Claudia ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan universitas sekaligus menjauhkannya dari jangkauan media. Claudia kemudian menempuh Conservatory Program selama dua tahun penuh di The American Academy of Dramatic Arts (AADA), New York dan lulus di tahun 2016. Claudia kemudian melanjutkan pendidikannya di St. John's University, New York dan lulus di tahun 2018 dengan gelar Bachelor of Science in Television and Film Studies.

2.
Dunia hiburan tanah air sesungguhnya tidak banyak berubah ketika Claudia menginjakkan kakinya pulang. Mungkin Claudia tidak banyak tertinggal mengenai apa yang selama ini terjadi sebab ia kembali ke Jakarta saat libur antar semester. Setiap ia kembali juga, ia akan selalu menyempatkan diri bertemu dengan Johan; untuk bercengkerama, bercinta, dan melepas rindu.
Claudia tak dapat memungkiri bahwa kehidupan bebasnya di Amerika Serikat tidaklah semenyenangkan dunia yang Johan berikan padanya. Claudia menyukai Johan, dunianya, dan caranya memandang dunia.
Claudia menyukai Johan sebagai seorang rekan dan belahan jiwa; dalam artian, ia tahu tidak akan ada orang yang bisa memahaminya sebaik Johan. Dalam satu kesempatan, ia juga yang mengatakan pada pemuda itu bahwa jika dalam sepuluh tahun Johan masih sendiri dan ia pun demikian, ia tidak akan keberatan menikahi Johan. Ia begitu yakin bahwa ia masih akan menyukai Johan untuk waktu yang lebih lama.
Who Killed Cock Robin menjadi proyek di mana keduanya kembali dipertemukan secara profesional. Entah takdir atau kebetulan, Johan dan Claudia memerankan sepasang kekasih dan beradu akting dalam beberapa adegan dewasa. Sebagai seorang profesional, hal itu bukanlah hal yang sulit. Justru, keduanya membuat pengambilan gambar menjadi begitu mudah untuk para kru. Mereka dengan cepat menampilkan kecocokan yang begitu apik dan intim. Di saat yang sama, pengambilan gambar terasa begitu kasual, tanpa adanya kecanggungan baik di antara ia dan Johan, dan para kru. Mungkin, bersandiwara sebagai sepasang kekasih dengan Johan adalah hal termudah yang perlu ia lakukan di sepanjang karirnya sebagai seorang aktris.
Mungkin juga, Claudia tidak pernah bersandiwara untuk Johan.

JOHAN BASSAYEV
"That's right. All eyes on me."
Nama | Johan Bassayev |
Tempat, Tanggal Lahir | Jakarta, 28 September 1995 |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Kota Kediaman | Jakarta Selatan |
Bahasa yang Dikuasai | Indonesia, English, Korean, Russian |
TB/BB | 185cm/65kg |
Golongan Darah | O rhe. + |
Pekerjaan | Aktor |
Affiliasi | MOVIECAPELLA |
Klaim Wajah | NCT's Johnny |
Portofolio | Moviepedia |
KEPRIBADIAN DAN DETAIL KARAKTERISASI
Johan selalu menyukai perhatian.
Cukup jelas disadari begitu orang-orang mengetahui latar belakang dari mana Johan berasal. Johan adalah tipikal orang yang cukup terbuka dengan apapun, bahkan sampai ke kehidupan ranjangnya jika itu hanya sebatas berbagi cerita bersama seorang kawan. Impresi pertama yang akan orang awam simpulkan dari dirinya lebih banyak ialah bagaimana mengintimidasi aura yang ia tunjukkan ketika mulut itu bungkam serta bagaimana Johan lebih menyukai lingkaran yang lebih kecil dibanding jalinan pertemanan dengan sekelompok orang banyak sekaligus. Impresi lain yang akan mereka dapat ialah terlepas dari bagaimana Johan selalu ditemui dalam lingkaran-lingkaran kecil, namun pergaulannya lumayan luas hingga kau bisa menemuinya di setiap pub yang ada di sekitar Jakarta. Johan biasa tidak berada jauh dari daerah kandangnya namun kau akan mendengar satu atau dua patah kalimat akan bagaimana mereka mengenal Johan sebagai pemuda yang bebas atau seorang aktor pemula yang gemar bermain dalam kehidupan malam.
Seorang Claudia memberikan warna baru dalam hidupnya yang semula terlalu lengang dan membosankan. Johan telah berkelana terlalu jauh hanya untuk kembali menemukan titik nyamannya bersama Claudia. Claudia memberikannya perhatian, sesuatu yang amat ia sukai, dan tentu saja Johan menetap bersama Claudia karena hal lainnya dalam diri gadis itu. Claudia memberikannya rasa nyaman, seperti rumah. Rumah tempatnya kembali dari rasa penat. Rumah tempatnya beristirahat atau sekadar mencari afeksi yang tidak pernah sebelumnya ia miliki.
Claudia memberikannya rumah, maka Johan memberikannya kembali seluruh dunianya.
LATAR BELAKANG CERITA
1.
"But friends don't fuck each other, you know."
Mungkin mereka benar soal itu.
Mungkin juga Johan tidak pernah melihat Claudia sebagaimana seorang teman.
Mungkin, tanpa diketahui, dirinya memperlakukan Claudia berbeda dari berbagai teman lainnya.
Johan mengenal Claudia, awalnya sebagai adik kelas di sekolah menengah. Mereka bertemu kembali pada beberapa kelas akting yang keduanya hadiri semasa sekolah. Pertemanan yang kemudian terjalin tidaklah sulit untuk mereka jalani. Yang kemudian menjadi sedikit lebih dekat dari apa yang pernah Johan alami sebelumnya. Tidak benar-benar pernah ada seorang 'teman' sedekat Claudia padanya terlepas dari luasnya pergaulan yang Johan punya. Titel teman begitu mereka remehkan dengan kasual secara mutual sebagaimana mereka berdua pun tidak pernah mempertanyakan hubungan yang telah ada.
Beberapa dari mereka mengetahui skandal itu. Tentu, beberapa teman main Johan mendengar desas-desus video yang beredar dan Johan merasa tidak perlu menyanggah karena; ayolah, terlepas dari kurangnya kualitas dalam video, teman-temannya yang lain akan dengan mudah mengenali sang lelaki dalam video itu sebagai dirinya. Dan mereka terus-menerus membahas itu.
'Hanya teman? Yang benar saja.'
'Kau yakin dia bukan salah satu teman bermain yang kau sewa untuk menghangatkan ranjang?'
'Kalau memang dia hanya teman, kenalkan lah denganku juga!'
Cara Johan menutup mulut mereka dan meredakan amukan awak media adalah dengan uang dan kuasa Ayah yang lebih tinggi dari status sosial mereka. Sementara cara Claudia mengatasi skandal tersebut, ialah pergi ke luar negeri entah untuk seberapa lama.
Untuk sepersekian waktu, Johan kembali berkawan dengan kesepian dan bebas tanpa batas selama Claudia tidak berada di sisinya.

2.
Kebebasan telah bersama dengan Johan sejak belia. Tidak mendapatkan kasih sayang nan perhatian orang tua membentuk karakter tak baik dari ajaran 'tuk membaur pada pergaulan bebas dan segala macam ilmu hidup serampangan yang didapatkannya dari sana. Hidup merusak yang ia dalihkan sebagai pengalih perhatian akan hidupnya yang terlampau kosong dan bebas, nan malangnya, sebagai upaya mencari perhatian agar punggung dingin sang ayah mengagih secuai peduli pada anak semata wayang.
Seorang anak tunggal kaya raya, yang diberi kasih sayang melalui material, kehilangan kehangatan dalam rumah semenjak kepergian sang Ibu lantaran Ayahnya terlalu sibuk untuk peduli kepada Johan maupun segala kekacauan yang sengaja maupun tidak disengaja anak lanangnya itu lakukan.
'Jangan membuat masalah lain lagi.' Adalah pesan singkat sang Ayah sebelum kembali menghilang ditelan pekerjaan dengan menambahkan sejumlah uang dengan nominal besar, seolah terjadi persetujuan dalam diam di sana atas nama jaminan berlandaskan harta.
Oh, well. Fuck it.
Claudia kembali ke Indonesia sesekali, dan mereka akan selalu menyempatkan diri untuk bertemu satu sama lain. Entah itu untuk sesi panas di atas ranjang, atau sebatas menghabiskan malam di bawah binar kerlap-kerlip dan dentuman musik untuk menyaru bersama lingkungan manusia lain yang ingin melepas penat dengan berdansa. Lambat laun Johan mulai menyadari bahwa dirinya terikat sedikit lebih jauh dari hubungannya dengan teman-teman yang lain, dan ia tidak peduli. Mereka bisa sekasual berbagi bincang ringan tanpa adanya kecanggungan dan melakukan apapun yang para temannya katakan bukan untuk sepasang 'teman' lakukan bersama.
Mereka berkembang bersama. Sebagai teman, partner akting, maupun pasangan hidup yang telah terlalu lama menghabiskan hari-hari, selama yang mereka mampu lalui.
Proyek film Who Killed Cock Robin adalah satu yang mempertemukan mereka dalam ranah professional untuk tampil di layar kaca. Akhirnya, mereka berdua dipertemukan sebagai pasangan kekasih meskipun hanya melalui peran dalam layar kaca. Dan mereka dengan mudah membawa peran masing-masing dengan kemistri yang apik, ditambah dengan adanya beberapa adegan dewasa di dalam film, kemampuan akting yang mereka tunjukkan mampu memukau para staff dan mereka yang melihat akan menyadari kecocokan di antara keduanya.
Mungkin semua itu bukan akting semata.
Mungkin yang mereka ketahui tentang Johan dan Claudia, tidak semua benar.
Mungkin juga mereka bersembunyi di balik titel 'teman' dan sesungguhnya memiliki rasa pada satu sama lainnya.
Segala kemungkinan bisa saja terjadi jika itu tentang Johan dan Claudia.